Bandung—Sejumlah musisi Bandung yang bergerak melalui jalur distribusi independen atau yang lebih dikenal dengan nama indie, berharap musik mereka tidak menjadi sekadar tren bagi kalangan anak muda.

Vokalis band indie legendaris Bandung Pure Saturday, Satria, saat ditemui di sela-sela LA Lights Indie Fest Bandung, minggu lalu, mengatakan geliat musik indie yang sedang naik saat ini tidak dijadikan sebagai peluang komersial, melainkan dijadikan momen untuk membesarkan band-band indie itu sendiri.

Festival musik independen seperti Indie Fest kali ini sangat bagus untuk membangkitkan semangat independen bagi para musisi indie. ”Hanya saja jangan dijadikan tren oleh pihak-pihak yang sekadar mencari keuntungan”, katanya.

Hal senada disampaikan gitaris band Ballads of the Cliche, Erick. Festival-festival indie yang kini kerap diselenggarakan oleh berbagai pihak sebenarnya menjadi kesempatan besar bagi musisi indie baru yang ingin ”unjuk gigi”.

Namun, hal tersebut juga jangan sampai dijadikan semacam tren dan tidak merepresentasikan esensi dari musik indie itu sendiri, katanya. Karena sebenarnya, yang membedakan musik independen dengan musik yang bergerak di jalur ”major label” adalah semangat musisinya dalam memainkan musik mereka yang berbeda dengan musik lain yang cenderung lebih komersial.

Musisi indie akan selalu bermain musik sesuai dengan hati mereka, bukan hanya sekadar untuk terlihat keren”, kata Satria. Ia juga mengatakan, musisi indie sejati tidak akan memainkan musik mereka menuruti keinginan pasar, tetapi karena musik yang mereka jalani telah menjadi gaya hidup mereka.

Kibordis Jelly Belly, Ngging, juga menyayangkan adanya kecenderungan bagi musisi indie yang sudah tidak lagi memiliki semangat indie. Salah satu band yang juga menjadi salah satu bintang tamu di Indie Fest, katanya, rela mengganti nama band mereka ketika mereka menandatangani kontrak dengan salah satu label besar Indonesia. Padahal, seharusnya musisi indie harus bisa mempertahankan gaya bermusik maupun pendapat mereka. ”Mereka harus memiliki style mereka sendiri, dan jangan sampai berubah hanya karena ingin terkenal”, katanya.

Sumber: Harian Umum Sore, Sinar Harapan